1.
PENGERTIAN DAN ARTI PENTING
KOMUNIKASI
Pengertian
komunikasi telah dipakai demikian luasnya dalam kehidupan kita sehari-hari,dan
juga telah menjadi objek studi para ahli dalam kurun waktu yang cukup lama. Tentang
definisi atau rumusan pengertian komunikasi sebetulnya cukup banyak yang
dikemukakan oleh para pakar. Akan tetapi , mereka kebanyakan sepakat dengan
asumsi bahwa komunikasi adalah suatu proses yang dinamis ,yakni suatu transaksi
yang akan mempengaruhi pengirim dan penerima,serta merupakan suatu proses
personal dan simbolik yang membutuhkan kode abstraksi bersama.
Berdasarkan
asumsi diatas, maka para teorisi komunikasi membagi definisi itu ke dalam dua
aliran,yaitu: (1) definisi yang berorientasi pada sumber, dan (2) definisi yang
berorientasi pada penerima.
(1) Komunikasi
Yang Berorientasi Pada Sumber
Kebanyakan
definisi yang berorientasi pada sumber menyatakan bahwa “komunikasi adalah kegiatan dengan mana seseorang (sumber) secara
sungguh-sungguh memindahkan stimuli guna mendapatkan tanggapan” (Miller).
Karenanya, dengan melihat unsur kesungguhan dalam komunikasi, maka definisi ini
cenderung berpandangan bahwa semua komunikasi pada dasarnya adalah persuasive.
Lebih jauh lagi,komunikasi yang berorientasi pada sumber menekankan pentingnya variable-variabel
tertentu dalam proses komunikasi, seperti: isi pesan,dan sifat persuasifnya.
Dengan kata lain, komunikasi
menurut pandangan ini memfokuskan perhatian pada produksi pesan-pesan efektif.
(2) Definisi
Yang Berorientasi Pada Penerima
Memandang bahwa “komunikasi sebagai semua kegiatan di mana
seseorang (penerima) menanggapi stimulasi atau rangsangan” (Steven).
Tegasnya, proses komunikasi menurut pandangan ini berkenaan dengan pemahaman
dan arti,karena tekanan diletakkan pada bagaimana penerima melihat dan
menafsirkan suatu pesan.
Pandangan ini tidak membatasi diri
pada perilaku yang bersifat intentional
saja, dan karenanya memperluas lingkup dari situasi komunikasi.
Definisi-definisi di ata masing-masing hendak menjelaskan
proses komunikasi dan menyajikan pegangan bagi setiap orang yang akan
menggunakannya, mesti disadari bahwa setiap definisi masing-masing memiliki
keterbatasan-keterbatasan. Namunn suatu hal yang pasti,bahwa kedua
definisi di atas sama-sama memilki nilai
walau masing-masing mewakili pandangan yang berbeda mengenai proses komunikasi
itu. Untuk lebih menjelaskan pemahaman kita tentang definisi komunikasi, Cooley
memberikan rumusan : “komunikasi adalah
mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan mengembangkan
semua lambang pikiran,bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkannya dalam
ruang dan merekamnya dalam waktu. Ini mencakup wajah,sikap dan
gerak-gerik,suara, kata-kata tertulis, percetakan, dan apa saja yang merupakan
penemuan-penemuan mutakhir untuk menguasai ruang dan waktu” .
Rumusan
Cooley merupakan rumusan yang paling lengkap diantara sekian banyak definisi
komunikasi yang pernah dikemukakan. Di dalamnya mengandung unsur yang
penting,yaitu : (1) ide dari komunikasi sebagai dasar yang hakiki bagi hubungan
manusia, (2) komunikasi sebagai proses yang memungkinkan hubungan tersebut
menjadi suatu kegiatan,(3) adanya mekanisme berupa simbiolisasi
(kata-kata,gambar, dan sebagainya) dan alat-alat untuk pemindahan bagi
objek-objek dari hubungan tadi (informasi,ide,pengalaman,dan sebagainya).
Dari
beberapa definisi yang dikemukakan di atas, maka secara ringkas komunikasi
dapat diartikan sebagai proses pemindahan atau pengalihan pengertian (transference
of meaning), sedangkan pengertian komunikasi yang lebih lengkapnya dirumuskan
sebagai proses penyampaian pesan dari
suatu sumber berita kepada penerima melalui saluran tertentu dengan tujuan
untuk mendapatkan tanggapan dari penerima.
Pengertian Komunikasi lainnya adalah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan respon. Komunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen dalam organisasi. Sedangkan Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting supaya tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi antar anggota suatu organisasi agar tercapainya tujuan tertentu.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi, manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam berorganisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosisal, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), pelaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisis organisasi (organization analysis).
Pengertian Komunikasi lainnya adalah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan respon. Komunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen dalam organisasi. Sedangkan Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting supaya tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi antar anggota suatu organisasi agar tercapainya tujuan tertentu.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi, manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam berorganisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosisal, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), pelaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisis organisasi (organization analysis).
ARTI PENTING
KOMUNIKASI
Komunikasi itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct
dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing,
setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa
membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada
dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan
benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan
perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
1. Sumber
( source ) : Pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan untuk
berkomunikasi, individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll. Pihak sumber
memiliki gagasan yang akan disampaikan kepada penerima. Gagasan
diubah menjadi pesan melalui proses encoding, yaitu proses merubah
gagasan menjadi simbol-simbol yang umum (kata, bahasa, tanda, gambar, dst.)
sehingga dapat dipahami oleh penerima.
2. Pesan (message)
: hal-hal yang bersifat verbal dan/ atau nonverbal yang mewakili perasaan,
pikiran, keinginan atau maksud sumber tadi.
3.
Saluran/Media (channel) : alat/ wahana yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesan kepada penerima.
4.
Penerima (receiver) : Orang yang menerima pesan dari sumber. Penerima
pesan ini menerjemahkan/ menafsirkan seperangkat simbol verbal dan/ atau non
verbal yang ia erima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses demikian
disebut decoding.
5. Efek (effect) : Apa yang
terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.
JENIS-JENIS
KOMUNIKASI
Ada bermacam-macam cara pandang yang dapat
dipakai untuk membedakan berbagai bentuk komunikasi. Komunikasi dapat dibedakan
dari lingkup organisasi,arah,tingkatan/hirarki organisme,sifat, dan media yang
digunakan untuk mentransfer pesan-pesan komunikasi. Secara singkat, beberapa
macam jenis komunikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(1)
Lingkup Organisasi
Menurut lingkupnya dalam
organisasi, komunikasi dapat dibedakan antara Komunikasi Intern dan Komunikasi
Ekstern.
§
Komunikasi Intern adalah
komunikasi yang terjadi antara orang-orang atau bagian-bagian yang ada atau
berlangsung di dalam sebuah organisasi. Misalnya,antara atasan dengan bawahan,
antara pejabat yang setingkat, atau antara bagian pemasaran dengan bagian
produksi.
§
Komunikasi Ekstern adalah
komunikasi yang terjadi atau berlangsung anatara suatu organisasi dengan pihak
luar atau dengan bagian-bagian organisasi lain. Contohnya, sebuah organisasi
perusahaan dengan Bank, kantor pemerintah, dan sebagainya.
(2)
Arah
Dari sudut arahnya,komunikasi dapat dibeakan
antara komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah.
§
Komunikasi satu arah
adalah komunikasi yang ditandai oleh adanya satu pihak yang aktif, yaitu
penyampaian informasi; sedangkan pihak lainnya bersifat pasif dan menerima.
Biasanya komunikasi atasan kepada bawahan, seperti instruksi yang garus
dikerjakan dan semacamnya adalah komunikasi satu arah .
§
Komunikasi dua arah
adalah komunikasi yang ditandai oleh peran aktif kedua pihak yang sama-sama
sebagai pemberi dan penerima informasi. Pertukaran pikiran dan pendapat dalam
rapat atau diskusi adalah contoh komunikasi dua arah.
(3)
Tingkatan Organisasi
Di
dalam stuktur organisasi dikenal adanya tingkat-tingkat, dan karenanya juga
akan ikut menentukan corak komunikasi yang berlangsung di dalamnya.
Berdasarkan
tingkatan organisasi, komunikasi dapat dibedakan menjadi Komunikasi Vertikal
dan Komunikasi Horizontal.
§
Komunikasi Vertikal
adalah komunikasi yang berlangsung antara bawahan dengan atasan di dalam
hirarki organisasi. Komunikasi vertical dari atas dapat berupa perintah,
arahan, dan petunjuk, sedangkan komunikasi vertical kebawah dapat berupa
pemberian usulan, laporan, masukan, dan memohon petunjuk.
§
Komunikasi horizontal
adalah komunikasi yang berlangsung diantara para pejabat yang sederajat. Komunikasi
horizontal , karena terjadi antara para pejabat yag sederajat, biasanya dapat
berupa koordinasi, konsultasi atau konfirmasi.
(4)
Sifat Formal Dan Informal
Dari segi sifatnya, komunikasi dalam
organisasi dapat berupa komunikasi formal dan informal.
§
Komunikasi formal adalah
komunikasi yang melalui jalur atau saluran organisasi dan berkenaan dengan
urusan-urusan organisasi yang resmi.
§
Komunikasi informal
adalah komunikasi yang berlangsung tidak melalui saluran organisasi yang resmi
atau menyangkut urusan-urusan di luar organisasi. Komunikasi informal adalah
komunikasi yang jalurnya disebut “tersembunyi”, sebab tidak tergambar dalam
struktur organisasi.
Komunikasi informal ini timbul karena adanya
berbagai maksud, yaitu
§ - Pemuasan kebutuhan manusiawi,
§ - Perlawanan terhadap pengaruh yang
monoton dan membosankan,
§ - Keinginan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain,
§ - Sumber informasi hubungan
pekerjaan.
Untuk memetakan pola komunikasi informal, bisa
dilakukan dengan bantuan sosiometri. Hasil pemetaannya biasa disebut sebagai
sosiogram.
Jalur informasi yang dilalui oleh informasi
yang informal biasa disebut sebagai Gravevine. Sedangkan informasi yang beredar
melalui gravevine ini seringkali disebut Rumor atau Gossip.
(5)
Pola Komunikasi Kelompok
Pendapat Hamner, mengatakan bahawa ada lima
pola komunikasi kelompok, yaitu: pola lingkaran (circle), pola Y, pola roda
(wheel), pola rantai (chain),dan pola seluruh saluran (all-channel). Pembagian
ini oleh Duncan disederhanakan menjadi pola terpusat (centralized) dan tersebar
(decentralized).
(6)
Media
Dari segi media atau alat yang digunakan untuk
mentransfer pesan, dikenal dengan adanya komunikasi visual, audial,
audio-visual.
§
Komunikasi visual adalah
komunikasi yang menggunakan alat tertentu untuk mengirim pesan yang dapat
ditangkap oleh indera penglihatan (mata). Contoh komunikasi visual: memo,
poster, surat kabar, gambar, dan semacamnya.
§
Komunikasi audial adalah
komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang dapat ditangkap oleh indera
pendengaran (telinga). Contoh komunikasi audial: radio, telepon, kuliah dll.
§
Komunikasi audio-visual
adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang pesannya ditangkap oleh
penglihatan dan pendengaran secara bersamaan. Contoh komunikasi audio-visual:
video, film, lase, disc dsb.
(7)
Cara Penyampaiannya
Dari segi cara menyampaikan pesan dapat
dibedakan antara komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal.
§
Komunikasi Verbal adalah
komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang
dapat dimengerti oleh kebanyakan orang, baik melalui media tulis maupun lisan,
v
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara
langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini
terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat
wawancara, rapat, berpidato
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
v Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi
yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara
langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti
oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik,
dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
Penyiar tv dan radio atau penulis
berita dikoran yang pesannya dapat dengan mudah kita tangkap makna pesannya
disebut melakukan komunikasi verbal pada hakekatnya lebih mudah dimengerti.
§ Komunikasi Non-verbal disebut juga
dengan komunikasi tanpa kata, adalah komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan
melalui simbol-simbol, isyarat, atau perilaku tertentu yang bukan dengan
kata-kata. Biasanya komunikasi seperti ini dipahami oleh kalangan yang
terbatas, tergantung dari pengalaman, pendidikan, latar belakang budaya dan
adat istiadat, dan sebagainya. Misalnya atasan yang marah pada bawahan karena
tidak puas dengan hasil kerjanya menulis disposisi dengan tinta merah, orang
yang berdiam diri diluar kebiasaan untuk mengkomunikasikan kesedihan, dan
sebagainya adalah bentuk-bentuk komunikasi non-verbal. Karenanya, bentuk
komunikasi ini pada tahap-tahap awalnya sukar dimengerti.
Macam-macam
komunikasi di atas tidak selalu berdiri sendiri dan tidak berhubungan satu sama
lain. Sebab, di dalam praktek, sebuah
bentuk komunikasi tertentu dapat mengandung beberapa unsur bentuk komunikasi
yang lain secara bersamaan, misalnya: komunikasi formal dengan pihak luar
organisasi (eksternal) yang menggunakan surat (visual) dan maksudkan untuk
meminta tanggapan adalah salh satu contohnya.
Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke
atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari
peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang
mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi
lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
.
3.Komunikasi efektif
Komunikasi efektif yaitu komunikasi
yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang
bisa terlihat dalam proses komunikasi.
·
Tujuan
Komunikasi Efektif
Tujuan dari Komunikasi Efektif
sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan
antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan
oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari
Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed
back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi
efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp
mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan
ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan
komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi
apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap
dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang
dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan
dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh
pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan
yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti
untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang
dikirim.
4.Implikasi manajerial
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk
ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial
atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi
yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi
tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi
kebijakan.
2. Implikasi
kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
CONTOH
KASUS :
IMPLIKASI
MANAJERIAL YANG MUNCUL DARI ORGANISASI TANPA BATAS
Tipe organisasi tanpa batas memakai
pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.
Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di pasar global yang kompetitif dengan memperkenalkan produk
perusahan kepada kolega-kolega dalam dan luar negeri, mempromosikan ke media
massa. Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka
bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan
cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut .
Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi
manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh
negara dimana perusahaan itu berada.
Sumber
:
http://fadhilriwanto.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://thomwhite21.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-arti-penting-komunikasi.html
http://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/a.html
http://fadhilriwanto.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://thomwhite21.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-arti-penting-komunikasi.html
http://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/a.html
http://ebekunt.wordpress.com/2009/12/07/peranan-faktor-encoding-dalam-keberhasilan-komunikasi/
Ivancevich,John
M,dkk.2005.Perilaku dan Manajement
Organisasi Jilid 2.Jakarta:Erlangga.
Sofyandi,
Herman;Garniwa, Iwa.2007.Perilaku
Organisasional.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Gibson,
James L,dkk.1994.Organisasi Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar