Sabtu, 10 Mei 2014

Efek Kecanduan Gadget dan Games


Kini bermain berbagai games tidak hanya membutuhkan peralatan canggih. Hanya dengan telepon genggam, dan sejenisnya, permainan sudah bisa dilakukan dimana saja. Pemandangan anak yang asyik bermain dengan gadget yang berukuran kecil sudah tampak biasa. Apa tanda-tanda mereka mulai kecanduan bermain games?
Ada tiga hal yang dikhawatirkan orang tua saat melihat anaknya bermain video games dengan asyiknya tanpa peduli waktu. Tiga hal tersebut menyangkut dampak games terhadap perilaku, kesehatan dan sosial. Dampak tersebut cukup bervariasi, tergantung dengan isi dan gaya games yang digelutinya.
Mungkin kekhawatiran terbesar orang tua adalah faktor kadar kekerasan (violence) dalam permainan tersebut yang mungkin akan menimbulkan dampak tertentu kepada si anak. Kadang dalam permainan tersebut memunculkan pola perilaku yang buruk, mengajarkan anak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalahnya, dan sebagainya. Ada juga yang berpendapat kekerasan dalam games memiliki efek menenangkan anak. Itu sebabnya orang tua harus tahu games apa yang dimainkan oleh anaknya dan menyeleksi segala ‘isi’ games yang mereka rasa tidak sesuai untuk dimainkan oleh anak. Walau sebagian anak tampak sangat memahami dengan jelas antara aktivitas di dunia fantasi permainannya dengan yang ada di dunia sebenarnya, namun orang tua perlu tetap membimbing dan mendampinginya.
Kenali tanda-tanda kecanduan games pada anak:
• Bermain games dengan waktu yang semakin lama
• Memikirkan games saat melakukan akitivitas lain
• Bermain games untuk ‘lari’ dari masalah yang dihadapi
• Berbohong kepada teman atau anggota keluarga dengan menyembunyikan gadget saat bermain games
• Menjadi rewel saat diminta berhenti bermain games
Bermain video games dalam waktu yang cukup lama dapat mengganggu kesehatan, misalnya mata terasa tegang, sakit kepala, dan cedera otot akibat tekanan yang berulang. Orang tua harus membatasi berapa lama anak menghabiskan waktunya bermain berbagai games tersebut dan mengajak anak untuk beristirahat sejenak saat bermain games yang berseri, misalnya. Dampak kecanduan games tidak hanya sampai di situ saja. Gangguan berinteraksi sosial dengan orang lain bisa saja terjadi akibat asyiknya bermain games.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa zat dopamin dalam jumlah banyak akan mengalir ke otak selama bermain video games dan dampak ini mirip dengan bahan kimiawi yang dikeluarkan saat menggunakan obat-obatan berbahaya seperti amfetamin. Dopamin merupakan hormon yang mengatur mood dan kadar yang berlebihan akan menimbulkan perasaan yang melambung tinggi atau ‘high’. Itu sebabnya kecanduan video games bisa saja berupa kimiawi, tidak hanya psikologis.
Hindari mengenalkan permainan video games pada usia dini, karena semakin muda usia dikenalkan games, maka mereka akan lebih berisiko mengalami kecanduan. Batasi akses ke video games di ruang keluarga dan bila memungkinkan, tidak meletakkan komputer di kamar mereka. Berikan batasan waktu, bahkan untuk menonton televisi sekalipun atau saat mereka merengek beralasan satu level lagi atau minta menambah waktu 5 menit lagi. Ibu perlu bersikap tegas, namun tidak berarti kasar.
Agar anak tidak telanjur kecanduan bermain video games atau yang lainnya, Ibu perlu mengatasinya dengan trik-trik tertentu. Lakukan perjalanan aktivitas di luar lingkungan seperti pergi ke luar kota, berkemah di halaman, berenang, bersepeda bersama, mengunjungi kebun binatang atau museum, merupakan beberapa contoh kegiatan yang bisa Ibu lakukan bersama keluarga. Segarnya udara pagi, sinar matahari pagi dan suara tertawa bersama akan menggantikan berbagai games yang biasa anak lakukan.

Gadget Asik - Efek Bahaya Dari Kecanduan Games Online - Semakin mudahnya semua orang khususnya anak-anak mengakses dunia internet, tentu memiliki dampak positif dan negatifnya. Biasanya para anak-anak mengunjungi dunia internet adalah untuk bermain Games Online. Salah satunya pernah disampaikan oleh pakar pendidikan lulusan universitas Harvard dan Yale, Amerika Serikat, yang juga merupakan penulis buku Digital Game-Based Learning, bahwa anak-anak yang berusia 14 tahun ke bawah merupakan sebagai “Digital Natives” atau “Penduduk Asli” yang menghuni dunia digital.

Dan bisa dibilang juga semua anak-anak yang menuju proses keremajaan, pasti sangat menguasai berbagai macam jenis games salah satunya adalah permainan games online. Namun, berdasarkan sebuah penelitian, ternyata apabila anak-anak terlalu sering atau kecanduan bermain games online membawa dampak buruk seperti :

1. Kurang Bersosialisasi
Apabila anak-anak kecanduan bermain games online tentu saja akan terus duduk di depan komputer dan sedikit tidak mengetahui dunia luar, dampaknya anak-anak akan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, Karena temannya hanyalah komputer dan menjalankan permainan dalam games online, anak-anak pun akan sedikit canggung untuk saling menyapa dengan orang lain.

2. Menggangu Pertumbuhan Tubuh
Dalam memainkan games online pasti setiap anak-anak hanya duduk dan terdiam tanpa bergerak. Dan tubuh yang tidak bergerak tersebut tentu akan mengganggu sistem pertumbuhan pada tubuh, apabila anak banyak makan maka beresiko obesitas, dan pertumbuhan tinggi bandannya pun tidak akan maksimal.

3. Memicu Agresivitas
Dalam memainkan games online sering kali kita menemukan permainan games online yang menghadirkan kekerasan dan hal negativ lainnya. Hal tersebut tentu saja akan memicu anak lebih agresif dan juga akan mengurangi rasa empati terhadap sesamanya, timbulah efek ketidak pedulian.

4. Gangguan Kesehatan
Pastinya para anak-anak rela untuk menghabis waktu kesehariannya dalam menikmati permainan games online, namun hal tersebut akan memberikan efek negative terhadap kesehatan anak-anak. Seperti akan memicu timbulnya sakit leher, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan penglihatan dan gangguan kesehatan lainnya.

Dilihat dari dampak negative di atas, tentu saja peran orang tua agar memperhatikan anak secara berlebih harus lebih di utamakan lagi, apalagi bagi anak-anak yang sering memainkan games online. Sebagai orang tua kita harus memberikan waktu agar anak kita bisa bermain entah itu bermain games atau bermain di luar bersama teman-temannya namun juga anak-anak harus punya waktu untuk belajar. 


sumber :
http://www.ibudanbalita.com/artikel/jangan-biarkan-anak-kecanduan-games

Tidak ada komentar:

Posting Komentar